Monday, 21 April 2014

struktur modal



BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Dalam setiap organiasasi terlebih lagi perusahaan, pasti tidak akan pernah lepas dari beban dalam membuat keputusan finansial. Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh manager keuangan dalam menyangkut dengan kegiatan operasional perusahaan adalah keputusan tentang Struktur Modal, yaitu keputusan keuangan yang berkaitan dengan komposisi utang dan saham, baik itu saham prefen maupun saham biasa yang digunakan oleh perusahaan.
Keputusan Struktur Modal secara langsung berpengaruh  terhadap besarnya  risiko yang ditanggung pemegang saham beserta besarnya tingkat pengembalian  atau tingkat keuntungan yang diharapkan.
Keputusan Struktur Modal yang diambil oleh manager tersebut tidak saja berpengaruh terhadap profitalitas perusahaan, namun juga berpengaruh terhadap resiko yang dihadapi oleh perusahaan. Semakin rumit keputusan strukutr modal yang dibuat atau ditetapkan, maka semakin tinggi pula risiko yang akan dihadapi. Karena itulah, tiap –tiap perusahaan harus dapat memanfaatkan setiap celah yang dapat membantu mereka dalam meningkatkan nilai perusahaan, meskipun harus menghadapi risiko yang berat.

1.2.     rumusan masalah
           Dalam tulisan ini, Penulis akan membahas dan berfokus pada :
  1. Apakah pengertian dari struktur modal
  2. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur Modal.
  3. apa sajakah Teori-Teori Tentang Struktur Modal

 1.3.     Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
  1. Mengetahui pengertian dari struktur modal
  2. Untuk mengetahui faktor faktor apa saja yang paling mempengaruhi dalam pengambilan Keputusan Struktur Modal  suatu perusahaan.
  3. Untuk dapat mengetahui teori-teori yang ada dalam struktur modal



























BAB II
PENGERTIAN DAN TEORI STRUKTUR MODAL

2.1 Pengertian Modal dan Struktur Modal
            Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam pos modal  (modal saham), keuntungan atau laba yang ditahan atau kelebihan aktiva yang dimiliki perusahaan terhadap seluruh utangnya (Munawir,2001). Modal pada dasarnya terbagi atas dua bagian yaitu modal Aktif (Debet) dan modal Pasif (Kredit).
            Struktur Modal adalah perbandingan antara modal dari luar dan modal sendiri. Modal dari luar adalah hutang, baik jangka panjang maupun dalam jangka pendek. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan sehingga memilih menggunakan hutang adalah sebagai berikut:
  1. Biaya hutang terbatas, walaupun perusahaan memperoleh laba besar, jumlah bunga yang dibayarkan besarnya tetap.
  2. Hasil yang diharapkan lebih rendah daripada saham biasa
  3. Tidak ada perubahan pengendalian atas perusahaan bila pembiayaan memakai hutang.
  4. Pembayaran bunga merupakan beban biaya yang dapat mengurangi pajak
            Sedangkan modal sendiri bisa terbagi atas laba ditahan dan bisa juga dengan penyertaan kepemilikan perusahaan.
  1. Modal saham preferen
Saham preferen memberikan para pemegang sahamnya beberapa hak istimewa yang menjadikannya lebih senior atau lebih diprioritaskan daripada pemegang saham biasa. Beberapa keuntungan penggunaan saham preferen sebagai berikut:
1.      Memiliki kemampuan untuk meningkatkan pengaruh keuangan.
2.      Bersifat fleksibel, karena saham preferen memperbolehkan penerbit untuk tidak membagikan bunga.
3.      Dapat digunakan dalam restrukturisasi perusahaan, merger, pembelian saham oleh perusahaan dengan pembayaran melalui hutang baru dan divestasi.
  1. Modal saham biasa
Pemilik perusahaan adalah pemegang saham biasa yang menginvestasikan uangnya dengan harapan mendapat pengembalian dimasa yang akan datang. Ada beberapa keunggulan pembiayaan dengan saham biasa yaitu :
1.      Saham biasa tidak memberi dividen tetap. Jika perusahaan dapat memperoleh laba, pemegang saham biasa akan memperoleh dividen.
2.      Saham biasa tidak memiliki tanggal jatuh tempo.
3.      Penjualan saham biasa akan meningkatkan kredibilitas perusahaan.
4.      Saham biasa mempunyai daya tarik tersendiri bagi kelompok-kelompok investor tertentu karena dapat memberi pengembalian yang lebih tinggi dibanding bentuk hutang lain atau saham preferen.
5.      Saham biasa menyediakan para investor benteng proteksi terhadap inflasi secara lebih baik dibanding saham preferen atau obligasi.

2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal
            Perusahaan biasanya mempertimbangkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi strutur modalnya. Antara lain adalah :
  1. Stabilitas penjualan
Sebuah perusahaan yang memiliki rerata penjualan yang stabil dapat dengan aman mengambil keutusan kredit tanpa dari pada perusahaan yang memiliki penjualan yang tidak stabil. Hal ini dikarenakan tingkat pengembalian dari perusahaan yang memiliki penjualan stabil, lebih pasti daripada perusahaan yang tidak.
  1. Struktur aset
Perusahaan yang asetnya lebih banyak berupa hutang jangka panjang tentu akan memperngaruhi struktur modalnya. Tujuan umum dari penggunaan aset ini adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan itu sendiri.
  1. Operatig leverage
Perusahaan yang memiliki nilai operating leverage yang lebih kecil akan lebih baik untuk menggunakan financial leverage di waktu yang sama, karena hal itu akan membuat risiko bisnis yang lebih kecil.
  1. Growth rate
Rata-rata pertumbuhan menjadi landasan penting dalam menentukan struktur modal. Karena dengan nilai rata-rata pertumbuhan, perusahaan dapat mengambil keputusan yang dianggap penting di dalam pemanfaatan struktur modalnya.
  1. Profitability
Tingkat keuntungan yang diperoleh juga mempengaruhi keputusan struktur modal yang akan diambil. Karena hal ini akan melaporkan kondisi keuangan dan tingkat pengembalian jika perusaahaan akan mengambil hutang jangka panjang.
  1. Taxes
Semakin banyak pajak yang ditanggung perusahaan, EBIT yang akan didapat akan semakin besar. Namun, ada kalanya pajak yang terlalu tinggi akan mempengaruhi struktur modal perusahaan itu sendiri.
  1. Control
Jika dalam manajemen perusahaan mengambil keputusan untuk mendapatkan suntikan dana berupa hutang jangka panjang atau dengan mengeluarkan saham baru, maka perusahaan harus siap dalam semua konsekuensi yang akan dihadapi. Karena, jika menghindari suatu risiko, maka akan datang risiko lainnya.
  1. Management attitudes
Sikap manajemen dalam perusahaan itu berbeda-beda. Beberapa manajer akan lebih memilih menggunakan sedikit hutang agar perusahaan tersebut dalam lingkaran yang aman. Namun, ada juga beberapa dari manajer tersebut menggunakan hutang yang lebih banyak. Sikap para menajer terhadap risiko yang akan dihadapi inilah yang menjadikannya pembeda satu sama lain.
  1. Lender and rating agency attitudes
Pemberi pinjaman yang baik adalah pemberi pinjaman yang mampu mendiskusikan segala bentuk kerjasamanya dengan perusahaan terkait, sehingga terjadi sinergi dan terhindar dari konflik ataupun kesalahpahaman satu sama lain.
  1. Market conditions
Kondisi pasar juga menentukan struktur modal dari sebuah perusahaan karena kondisi pasar itu sifatnya dinamis, selalu berubah setiap waktu. Maka itulah, perusahaan kadangkala perlu menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut.
  1. The firm’s internal condition
Saat kondisi internal perusahaan sedang baik, keputusan dalam perencanaan dan panggunaan strukutr modal tentu akan lebih mudah dilakukan.
  1. Financial flexibility
Fleksibilitas keuangan memliki peran penting dalam perencanaan struktur modal. Karena, nilai dari mata uang itu selalu berubah setiap waktu. Untuk memperoleh struktur modal yang mampu menggerakkan perusahaan ke arah yang lebih positif. Maka perusahaan harus mampu menguasai fleksibilitas keuangan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara peramalan ataupun juga dengan pengalaman yang telah didapat sebelumnya.
Untuk memaksimalkan strukur modal, dapat dilakukan bebrapa hal sebagai berikut :
  1. Mengukur jumlah hutang
  2. Mengukur jumlah kekayaan/aktiva
  3. Menghitung weighted average cost of capital (WACC)
  4. Menghitung nilai perusahaan








2.3 Teori Struktur Modal
  1. Teori Pendekatan Tradisional
Pendekatan Tradisional berpendapat akan adanya struktur modal yang optimal. Artinya Struktur Modal mempunyai pengaruh terhadap Nilai Perusahaan, dimana Struktur Modal dapat berubah-ubah agar bisa diperoleh nilai perusahaan yang optimal.
  1. Teori Pendekatan Modigliani dan Miller
Dalam teori ini berpendapat bahwa Struktur Modal tidak mempengaruhi Perusahaan. Dalam hal ini telah dimasukkan faktor pajak. Sehingga nilai Perusahaan dengan hutang, lebih tinggi dibandingkan dengan nilai perusahan tanpa hutang, Kenaikan tersebut dikarenakan adanya penghematan pajak.
  1. Teori Trade-Off dalam Struktur Modal
Ada beberapa hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan hutang sebanyak banyaknya. Suatu hal yang terpenting adalah dengan semakin tingginya hutang, akan semakin tinggi kemungkinan kebangkrutan. Biaya kebangkrutan tersebut bisa cukup signifikan. Biaya tersebut terdiri dari 2 (dua) hal, yaitu :
a.       Biaya Langsung
Yaitu, biaya yang dikeluarkan untuk membayar biaya administrasi, atau biaya lainnya yang sejenis.
b.      Biaya Tidak Langsung
Yaitu, biaya yang terjadi karena dalam kondisi kebangkrutan, perusahaan lain atau pihak lain tidak mau berhubungan dengan perusahaan secara normal. Misalnya Suplier tidak akan mau memasok barang karena mengkwatirkan kemungkinan tidak akan membayar.
Biaya lain dari peningkatan hutang adalah meningkatnya biaya keagenan antara pemegang hutang dengan pemegang saham, karena potensi kerugian yang dialami oleh pemegang hutang akan meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan. Pengawasan bisa dilakukan dalam bentuk biaya biaya monitoring (Persyaratan yang lebih ketat) dan bisa dalam bentuk kenaikan tingkat bunga
  1. Teori Pecking Order
Teori Trade-Off mempunyai implikasi bahwa manager akan berfikir dalam kerangka trade-off antara penghematan pajak dan biaya kebangkrutan dalam penentuan Struktur Modal.
Secara spesifik, perusahaan mempunyai urutan-urutan prefensi dalam penggunaan dana. Skenario urutan dalam Teori Pecking Order adalah sebagai berikut :
a.       Perusahaan memilih pandangan internal. Dana internal tersebut diperoleh dari laba (keuntungan) yang dihasilkan dari kegiatan perusahaan.
b.      Perusahaan menghitung target rasio pembayaran didasarkan pada perkiraan kesempatan investasi.
c.       Karena kebijakan deviden yang konstan, digabung dengan fluktuasi keuntungan dan kesempatan investasi yang tidak bisa diprediksi. maka akan menyebabkan aliran kas yang diterima oleh perusahaan lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran investasi pada saat saat tertentu.
d.      Jika padangan eksternal diperlukan, perusahaan akan mengeluarkan surat berharga yang paling aman terlebih dulu. Perusahaan akan memulai dengan hutang, kemudian dengan surat berharga campuran seperti obligasi konvertibel, dan kemudian saham sebagai pilihan terakhir.
  1. Teori Asimetri Informasi dan Signaling
Teori ini mengatakan bahwa dalam pihak yang berkaitan dengan perusahaan tidak mempunyai informasi yang sama mengenai prospek dan resiko perusahaan. Pihak tertentu mempunyai informasi yang lebih dari pihak lainnya.
Teori ini terdiri dari Teori :
a.       Myers dan Majluf
Menurut Teori ini ada asimetri informasi antara manger dengan pihak luar. Manager mempunyai informasi yang lebih lengkap mengenai kondisi perusahaan dibandingan pihak luar.
b.      Signaling
Mengembangkan model struktur modal (penggunaan hutang) merupakan signal yang disampaikan oleh manager ke pasar. Jika manager memiliki keyakinan bahwa prospek perusahaan baik, maka hal tersebut dapat dikemukakan kepada investor. Perusahaan yang meningkatkan hutang bisa dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek perusahaan di masa mendatang.
  1. Teori Lainnya
a.       Pendekatan Teori Keagenan (Agency Approach)
Menurut pendekatan ini, struktur modal disusun untuk mengurangi konflik antar berbagai kelompok kepentingan. Konflik antara pemegang saham dengan manager adalah konsep free-cash flow.  Ada kecenderungan manager ingin menahan sumber daya  sehingga mempunyai control atas sumber daya tersebut. Hutang bisa dianggap sebagai cara untuk mengurangi konflik leagenan free cash flow. Jika perusahaan menggunakan hutang, maka manager akan dipaksa untuk mengeluarkan kas dari perusahaan untuk membayar bunga
b.      Pendekatan Interaksi Produk
Teori ini berangkat dari teori organisasi industri dan relatif  baru, dibandingkan dengan teori lainnya. Ada dua kategori dalam pendekatan ini, yaitu Strategi dan Menjelaskan hubungan antara Struktur Modal dengan karakteristik produk atau input.
c.       Konteks atas Pengendalian Perusahaan
Beberapa penemuan pendekatan ini adalah perusahaan yang menjadi target (dalam pengambilalihan) akan meningkatkan tingkat hutangnya, berhubungan dengan kemungkinan sukses tender offer (penawaran terbuka pada proses pengamalihan usaha).




























BAB III
KESIMPULAN

Dari   uraian  yang  telah   di tulis   maka  dapat  diambil   kesimpulan  sebagai   berikut   :
  1. Struktur Modal adalah perbandingan antara modal dari luar dan modal sendiri. Modal dari luar adalah hutang, baik jangka panjang maupun dalam jangka pendek.
  2. Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal antara lain adalah

1.      Stabilitas penjualan
2.      Struktur aset
3.      Operatig leverage
4.      Growth rate
5.      Profitability
6.      Taxes
7.      Control
8.      Management attitudes
9.      Lender and rating agency attitudes
10.  Market conditions
11.  The firm’s internal condition
12.  Financial flexibility

  1. Teori dalam struktur modal diantanya adalah
1.      Teori Pendekatan Tradisional
2.      Teori Pendekatan Modigliani dan Miller
3.      Teori Trade-Off dalam Struktur Modal
4.      Teori Pecking Order
5.      Teori Asimetri Informasi dan Signaling
6.      Teori Lainnya
a.       Pendekatan Teori Keagenan (Agency Approach)
b.      Pendekatan Interaksi Produk
c.       Konteks atas Pengendalian Perusahaan

No comments:

Post a Comment