Monday, 21 April 2014

ANALISIS COMMON SIZE DAN INDEKS



ANALISIS COMMON SIZE DAN INDEKS
ANALSISIS COMMON SIZE
Analisis ini merubah angka-angka yang ada dalam neraca dan laporan laba rugi menjadi persentase berdasarkan dasar tertentu. Untuk angka-angka yang ada di neraca, common base-nya adalah total aktiva. Dengan kata lain total aktiva dipergunakan sebagai 100%. Untuk angka-angka dalam laba rugi, penjualan netto sebagai 100%.
Contoh:

perusahaan ABC
neraca
periode 31 desember 19x1 dan 19x2 (jutaan) rupiah
aktiva
19x1
19x2
pasiva
19x1
19x2
kas
22
25
hutang dagang
91
89
sekuritas
10
15
hutang wesel
40
20
piutang
170
176
hutang pajak
30
32
persediaan
117
112
hutang bank
120
120
total aktiva lancar
319
328
kewajiban lancar
281
261






aktiva tetap (bruto)
700
700
hutang jk panjang
200
100
akum.penyusutan
-100
-150
total hutang
481
361
aktiva tetap (neto)
600
550
modal sendiri





saham
300
300



laba yang ditahan
138
217



total modal
438
517
total aktiva
919
878
total pasiva
919
878
 
Setelah neraca tabel 1 diolah dengan analisis common size maka hasilnya seperti di tabel2 berikut:
Tabel.2
perusahaan ABC
neraca COMMON SIZE
periode 31 desember 19x1 dan 19x2 (jutaan) rupiah
aktiva
19x1
19x2
pasiva
19x1
19x2
kas
2,4%
2,8%
hutang dagang
9,9%
10,1%
sekuritas
1,1%
1,7%
hutang wesel
4,4%
2,3%
piutang
18,5%
20,0%
hutang pajak
3,3%
3,6%
persediaan
12,7%
12,8%
hutang bank
13,1%
13,7%
total aktiva lancar
34,7%
37,4%
kewajiban lancar
30,6%
29,7%






aktiva tetap (bruto)
76,2%
79,7%
hutang jk panjang
21,8%
11,4%
akum.penyusutan
10,9%
17,1%
total hutang
52,3%
41,1%
aktiva tetap (neto)
65,3%
62,6%
modal sendiri





saham
32,6%
34,2%



laba yang ditahan
15,0%
24,7%



total modal
47,7%
58,9%
total aktiva
100%
100%
total pasiva
100%
100%

Penjelasan singkat.
  • Penyajian dalam bentuk common size akan mempermudah pembaca laporan keuangan.
  • Untuk laporan neraca common base-nya/tahun dasar adalah total aktiva sedangkan laba rugi adalah penjualan netto.
  • Kas dengan Angka 2,4% diperoleh dari kas sebesar 22 dibagi 919 dikalikan 100%. Begitu juga untuk data yang lain.
  • Pada sisi aktiva nampaknya tidak banyak terjadi perubahan kompisisi (hanya aktiva lancar sedikit meningkat dari tahun x2 dengan tahun x1), sementara pada sisi pasiva nampak bahwa komponen modal sendiri meningkat cukup berarti. Yaitu dari 47,7%  menjadi 58,9% (terjadi peningkatan 11,2% sedangkan laba ditahan juga meningkat 9,7%).


Begitu juga dengan laporan laba rugi = common base /tahun dasar= penjualan netto
X1
X2
Penjualan = 1000 cs 1000/1000 = 100%
= 1200, cs 1200/1200 = 100%
Hpp = 900, cs 900/1000 = 90%
= 950 = cs 950/1200 = 79%
Laba = 100 = cs = 100/1000 = 10%
= 250 = cs = 250/1200 = 21%

Ket.
  • Terjadi penurunan hpp dari 90%-79% berarti terjadi peningkatan laba baik nominal/persentase.
  • X1 laba = 10%, x2 laba = 21% lebih baik.

Analisis common size = laporan neraca dan laba rugi.
ANALISIS INDEKS

Analisis ini merubah semua angka dalam suatu laporan keuangan pada tahun dasar menjadi 100.  Analisis ini bertujuan membandingkan perkembangan dari waktu ke waktu. Laporan yang diperbandingkan adalah neraca tahun x1 dan x2...umumnya laba rugi tidak diperbandingkan karena hanya satu tahun pelaporan. Ini menjelaskan bahwa hasil laporan laba rugi tahun x1 sudah include di tahun x2.

perusahaan ABC
neraca---
periode 31 desember 19x1 dan 19x2 (jutaan) rupiah
aktiva
19x1
19x2
pasiva
19x1
19x2
kas
22
25
hutang dagang
91
89
sekuritas
10
15
hutang wesel
40
20
piutang
170
176
hutang pajak
30
32
persediaan
117
112
hutang bank
120
120
total aktiva lancar
319
328
kewajiban lancar
281
261






aktiva tetap (bruto)
700
700
hutang jk panjang
200
100
akum.penyusutan
-100
-150
total hutang
481
361
aktiva tetap (neto)
600
550
modal sendiri





saham
300
300



laba yang ditahan
138
217



total modal
438
517
total aktiva
919
878
total pasiva
919
878



perusahaan ABC
neraca---indeks x1 = 100
periode 31 desember 19x1 dan 19x2 (jutaan) rupiah
aktiva
19x1
19x2
pasiva
19x1
19x2
kas
100
113,6%
hutang dagang
100
97,8%
sekuritas
100
150,0%
hutang wesel
100
50,0%
piutang
100
103,5%
hutang pajak
100
106,7%
persediaan
100
95,7%
hutang bank
100
100,0%
total aktiva lancar
100
102,8%
kewajiban lancar
100
92,9%






aktiva tetap (bruto)
100
100,0%
hutang jk panjang
100
50,0%
akum.penyusutan
100
150,0%
total hutang
100
75,1%
aktiva tetap (neto)
100
91,7%
modal sendiri
100




saham
100
100,0%



laba yang ditahan
100
157,2%



total modal


total aktiva
100
95,5%
total pasiva
100
95,5%
Keterangan:
  • Tahun x1 sebagai tahun dasar.
  • Angka 113,6% diperoleh dari perbandingan kas x2 dengan x1.
  • Penyajian dengan cara indeks menunjukkan bahwa hampir semua komponen aktiva lancar meningkat sedangkan untuk aktiva tetap menurun. Hal ini bukan berarti perusahaan telah menjual aktiva tetap akan tetapi penurunan disebabkan karena adanya depresiasi/penyusutan.
  • Pada sisi pasiva peningkatan mencolok terjadi pada laba ditahan, dan terjadi penurunan pada hutang bank dan hutang jangka panjang,
  • Kesimpulan yaitu permodalan perusahaan semakin baik dan menguat.


6 comments: