Analisis
Lingkungan Makro Pemasaran
A.
Lingkungan Demografi
Dalam ranah
lingkup pemasaran, kita tidak akan pernah lepas dengan lingkunagn sosial yang
akan menjadi sarana kita untuk bersosialisasi dengan para konsuen kita. Untuk
itulah, sebagai pemasar yang baik, ada kalanya kita perlu mengetahui dan
menganalisis lingkunagn sosial demografi.
1.
Pertumbuhan Populasi Dunia yang
Meledak
Tumbuhnya
populasi dunia secara pesat, telah menjadi perhatian utama pemerintah dan
berbagai perkumpulan diseluruh dunia. Dua faktor mendasari perhatian ini. Yang
pertama adalah keterbatasan sumber daya bumi untuk mendukung kehidupan dunia
yang sedemikian besar., terutama pada standar kehidupan yang mewakili aspirasi
kebanyakan orang. Penyebab kedua perhatian ini adalah bahwa pertumbuhan
populasi yang tertinggi ada di negara-negara dan masyarakat yang tidak mampu
menghadapinya.
2.
Distribusi Umur Populasi Menentukan
Kebutuhan
Tiap-tiap
individu dala suatu wilayan ataupun negara, memiliki tingkat usia yang
berbeda-beda. Suatu populasi dapat dikelompokan menjadi 6 kelompok umur :
pra-sekolah; anak usia sekolah; remaja; pemuda berusia 25-40 tahun; penduduk
usia menengah antara 40-64 tahun; dan penduduk tua berusia 65 tahun ke atas.
Bagi pemasar, ini memberikan tanda mengenai jenis-jenis produk dan jasa yang akan
mempunyai permintaan tinggi untuk beberapa tahun berikutnya. Seiring dengan
bervariasinya tingkat usia, maka hal ini akan menambah variasi juga dalam
sistem pemasaran. Tiap-tiap tingkatan usia memiliki ketertarikan yang berbeda
dalam menannggapi sebuah produk maupun jasa. Untuk itulah, perlu adanya
strategi pemasaran yang tepat sasaran.
3.
Pasar Etnis
Tiap negara
memiliki entisnya sendiri-sendiri. Seperti halnya indonesia, negara kita ini
memiliki beragam entis dan suku bangsa yang didalamnya juga memiliki adat dan
kebiasaan yang berbeda. Untuk menjadi pemasar yang baik, ada kalanya kita harus
masuk ke dalam etnis tersebut guna mengetahui hal apa saja yang dapat menarik
minat mereka terhadap barang ataupun jasa yang akan dipasarkan. Setiap kelompok
populasi memiliki keinginan dan kebiasaan belanja tertentu. Jadi, perlu adanya
promosi yang relevan antara barang ataupun jasa yang akan diperjual belikan
dengan lingkungan masyarakatnya.
4.
Kelompok Pendidikan
Semakin
tinggi tingkat pendidikan di suatu wilayah, semakin beragam pula selera dalam
mengkonsumsi barang/jasa. Untuk itulah, para pemasar perlu juga mengetahui
informasi tentang tingkat pendidikan ini.
5.
Pola Rumah tangga
Setiap
kelompok memiliki serangkaian kebutuhan dan kebiasaan berbelanja yang berbeda.
Jadi, tiap rumah tangga tidak akan mungkin memiliki selera yang sama. Jikalau
hal tersebut sama, pastilah ada beberapa hal yang tidak akan dilakukan oleh
keluarga lain. Maka, sebagai menjadi seorang pemasar yang baik, perlu diadakan
analisis terhadap tingkatan keluarga dalam suatu wilayah.
6.
Pergeseran Geografis dalam Populasi
Pergerakan
populasi juga terjadi pada waktu-waktu biasa yaitu pada saat orang-orang
berpindah dari desa kekota dan kemudian ke daerah pinggiran kota. Tempat
tinggal penduduk menimbulkan perbedaan dalam preferensi barang dan jasa mereka.
Secara tidak langsung, perpindahan masyarakat ni mendoraong banyaknya
barang/jasa yang akan mereka konsumsi guna memenuhi kebutuhan mereka
sehari-hari.
B.
Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekonomi
yang baik, adalah lingkungan yang mampu membimbing para konsumennya dalam
memperoleh kepuasan maksimum. Tingkat kepuasan konsumen yang beraneka ragam
dapat berasal dari tingkat distribusi pendapatan, selera, ataupun daya beli
mereka dalam mendapatkan sebuah barang/jasa. Sebagai pemasar yang baik, kita
harus mampu untuk mengarahkan konsumen agar mereka dapat memanfaatkan sumber
dya yang mereka miliki untuk mencapai tingkat kepuasannya.
1.
Distribusi Pendapatan
Negara-negara
sangat bervariasi dalam tingkat dan distribusi pendapatan. Empat jenis struktur
industri dapat dibedakan :
·
Perekonomian Subsistem
Mayoritas
penduduk dalam sistem ini, berrgantung pada pertanian sederhana. Artinya,
mereka menggunakan hasil dari pertanian sebagai bekal hidup mereka. Dalam
sistem ini, barter masih dalam tingkatan pertama dalam memenuhi kebutuhan
masing-masing individu.
·
Perekonomian Pengekspor Bahan Baku
Jenis
perekonamian ini, cenderung berarah pada ekspor saja. Kemampuan yang terbatar,
menghambat wilayahnya untuk dapat mengolah sendiri bahan baku yang ada.
Sehingga, mereka mengekspor ke luar, pada siapa saja yang mampu mengolahnya
lebih lanjut.
·
Perekonomian industrialisasi
Dalam
perekonomian yang sedang dalam proses industrialisasi, manufaktur mulai
memberikan 10 sampai dengan 20 % pendapatan nasional bruto negara tersebut.
·
Perekonomian Industri
Perekonomian
industri merupakan pengekspor utama barang manufaktur dan dana investasi.
Mereka saling memperjualbelikan barang manufaktur dan juga mengekspornya ke
negara lain untuk memperoleh bahan mentah dan barang setengah jadi. Kegiatan
manufaktur yang besar bervariasi dari negara-negara industri ini dan penduduk
kelas menengah mereka yang besar bagi mereka menjadi pasar yang bagus untuk
semua jenis barang.
Para pemasar membedakan
negara-negara menjadi pola distribusi :
·
Pendapatan sangat rendah
·
Sebagian besar pendapatan rendah
·
Pendapatan sangat rendah dan sangat
tinggi
·
Pendapatan rendah, menengah dan
tinggi
·
Sebagian besar pendapatan menengah.
2.
Tabungan, Hutang, dan Ketersediaan Kredit
Tersedianya
tabungan, hutang, dan kertersediaan kredit juga mempengaruhi lingkungan pasar.
Tabungan merupakan sisa dari hasil pendapatan yang tidak dikonsumsikan. Saat
tingkat tabungan rendah, para konsumen pasti akan lebih menghemat. Namun, tidak
selamanya seperti itu. Ada kalanya konsumen yang memiliki tingkat konsumsi yang
tinggi, tak pernah puas dengan apa yang telah didapat, sehingga memacunya untuk
dapat terus membeli barang/jasa. Dalam sisi lain, semakin tinggi hutang dan
ketersediaan kredit, dapat juga dimanfaatkan oleh para pemasar. Banyak dari
pemasar yang mengiming-imingi para konsumen dengan pinjaman tanpa anggunan,
atau juga pinjaman dengan bunga menurun berjangka. Hal ini juga secara tidak
langsung akan meningkatkan tingkat konsumsi seorang konsumen.
C.
Lingkungan Alam
Keadaaan
lingkungan alam yang semakin berubah setiap tahun, mengarahkan konsumen untuk
lebih bijak dalam mengkonsumsi barang atau jasa. Banyak barang/jasa sekarang
ini yang memasang label “go green” untuk mendukung gerakan anti pemanasan
global. Dengan menggunakan barang yang dapat di daur ulang, kita dapat
menyelamatkan bumi ini dari pemanasan global. Sebagai seorang pemasar,
kadangkala promosi go green ini dapat menjadi senjata terbaik untuk dapat
menarik minat konsumen. Kita bisa saja memberikan fakta buruk tentang global
warming yang nantinya diharapkan konsumen mengerti akan dampak dari global
warming tersebut. Jika mereka telah mengerti akan dampak negaatifnya, bukan
tidak mungkin produk/jasa yang telah kita promosikan akan dikonsumsi konsumen
dengan mudahnya.
D.
Lingkungan Teknologi
Teknologi
saat ini merupakan sarana yang dapat digunakan siapa saja dalam memasarkan
barang/jasanya. Baik itu pemasar pemula ataupun pemasar yang telah handal
dibidangnya. Dengan kata lain, semakin canggihnya teknologi, semakin beragam
pula cara tercipta untuk memasarkan barang/jasa.
·
Pemasar harus memperhatikan
trend-trend berikut dalam teknologi :
·
Langkah perubahan teknologi yang
semakin cepat
·
Kesempatan Inovasi yang tidak
terbatas
·
Anggaran riset dan pengembangan yang
bervariasi
·
Regulasi yang meningkat atas
perubahan teknologi.
E.
Lingkungan Politik
Lingkungan
ini terdiri sari hukum, badan pemerintah, dan kelompok/badan yang mempengaruhi
dan membatasi berbagai organisasi maupun individu dalam masyarakat. Suatu
pembatasan atas kecenderungan politik utama dan implikasinya terhadap manajemen
pemasaran adalah sebagai berikut :
1.
Jumlah yang substansial dari hukum
yang mengatur bisnis
Dalam dunia
ekonomi, banyaknya hukum yang mengatur kegiatannya juga menjadi faktor penentu
keberhasilan pemasar mencapai targetnya. Pengaturan bisnis yang telah dibuat
oleh pemerintah terkait tidak boleh dilanggar. Karena dengan adanya peraturan
tersebut, diaharapkan agar segala bentuk kegiatan tidak merugikan produsen,
distributor maupun konsumen. Pengaturan bisnis mempunyai sejumlah maksud :
·
Untuk melindungi perusahaan satu
sama lain
·
Melindungi konsumen dari praktek
bisnis yang tidak adil
·
Melindungi kepentingan masyarakat
dari perilaku bisnis yang tidak terkendalikan.
2.
Pertumbuhan kelompok kelompok kepentingan
umum
Undang-undang
baru dan jumlah kelompok berpengaruh yang telah meningkat menempatkan lebih
banyak pengekangan terhadap para pemasar. Para pemasar harus menjelaskan
rencana-rencana mereka melalui departemen hukum dan hubungan masyarakat. Transaksi
pemasaran pribadi telah bergerak menuju dominasi publik.
F.
Lingkungan Kebudayaan
Kebudayaan
merupakan hasil cipta, rasa, karsa, dan karya manusia yang telah ada sejak lama
bersumber dari kebiasaan. Sebagai pemasar, kita juga harus dapat berbaur dengan
kebudayaan masyarakat sekitar. Ada kalanya kebiasaan tersebut tidak memiliki
kesamaan di daerah lain. Yang artinya, kebudayaan itu identik dengan suatu
wilayah yang menjadi tempat tinggal masyarakat ataupun suatu kelompok tertentu.
Berikut adalah beberapa dari karakteristik budaya dan
kecenderungan-kecenderungan kepentingan bagi para pemasar.
1.
Nilai budaya dasar memiliki tingkat
kemapanan tinggi
Nilai budaya
yang telah ada sejak lama, menciptakan suatu sitem yang tak lepas dari
kebiasaan penduduk. Penduduk yang tinggal didalam masyarakat tertentu,
mempertahankan banyak kepercayaan dan tata nilai dasar. Kepercayaan dan tata
nilai dasar diteruskan dari orang tua kepada anak dan diperkuat oleh
lembaga-lembaga sosial utama-sekolah, lingkungan agama, maupun lingkungan kerja.
2.
Setiap kebudayaan terdiri dari
sub-sub kebudayaan
Setiap
masyarakat terdiri dari sub-sub kebudayaan, yaitu berbagai kelompok dengan tata
nilai sama yang timbul dari pengalaman hidup atau keadaan khusus mereka.
Sehingga, keterkaitan sub budaya yang satu dengan yang lainnya menjadi sangat
pentng untuk dipelajari seorang pemasar.
3.
Nilai budaya skunder mengalami
pergeseran sepanjang waktu
Budaya itu
berubah, dan kita sendiri yang merubahnya. Mau tidak mau, perubahan itu pasti
terjadi seiring dengan bercampurnya dengan kebudayaan lain yang datang ke dalam
suatu kelompok masyarakat. Walaupun tata nilai dasar bersifat cukup mapan,
perubahan-perubahan kecil dari kebudayaan terjadi. Para pemasar mempunyai
kepentingan dalam memperhatikan pergeseran budaya yang mungkin menimbulkan
kesempatan atau ancaman pemasaran baru.
No comments:
Post a Comment