Lingkungan
internal
1.
Visi dan misi
Visi
dan misi merupakan factor penunjang yang sangat penting bagi suatu lingkup
bisnis perusahaan. Karena, dengan visi yang membangun, bagus dan jelas serta
ditunjang dengan misi yang relevan, akan memotivasi tiap elemen perusahaan utuk
lebih giat lagi bekerja.
Contohnya
: misi dengan menjadikan disiplin sebagai tolak ukur ketepatan bekerja
2.
Budaya perusahaan
Perusahaan
yang telah berdiri sejak lama, pastilah memiliki budaya ataupun kebiasaan yang
sering dilakukan untuk meningkatkan kesadaran bersama sebagai satu lingkup
perusahaan.
Contohnya
: perusahaan melakukan acara halal bihalal tiap hari raya idul fitrih untuk
saling mempererat tali persaudaraan antar pegawai serta pekerja perusahaan.
3.
Gaya menejemen atasan
Gaya
atau cara atasan dalam memimpin suatu perusahaan juga dapat berpengaruh dalam
ruang lingkup perusahaa itu sendiri atau bahkan berpengaruh kepada lingkungan
sekitar perusahaan.
Contohnya
: pola pemimpin yang diktaktor, akan menimbulkan pengaruh buruk serta opini
yang merugikan perusahaan.
4.
Kebijakan organisasi
Dalam
nenentukan kabijakan ataupun peraturan perusahaan. Haruslah selalu menilai
dampak baik ataupun dampak buruk bagi perusahaan itu sendiri. Jika dalam
pengambilan suatu kebijakan terjadi sepihak, bukan tidak mungkin perusahaan itu
akan menjadi berantahkan.
Contohnya
: pemotongan gaji secara sepihak tanpa pemberitahuan serta rincian yang jelas.
5.
Hubungan antar divisi
Hubungan
atar divisi menjadi sangat penting agar komunikasi berjalan dengan lancar dan
tidak ada gap/jarak antar divisi perusahaan, sehingga suasana perusahaan
menjadi kondusif.
Contohnya
: para pemimpin atasan yang menerima aspirasi yang membangun baik dari pegawai,
maupun pekerja.
6.
Karyawan
Karyawan
merupakan elemen utama yang membangun suatu lingkup bisnis perusahaan. Tanpa
adanya karyawan yang loyal, perusahaan akan mengalami kemunduran produktivitas
barang dan jasa. Dalam perekrutan karyawan, harus dilakukan dengan sangat
telili agar mampu memberikan dampak positif bagi usaha yang dijalani.
Contohnya
: perekrutan karyawan/pegawai baru melalui tes tulis serta wawancara.
7.
Organisasi informal
Organisasi
yang berada dalam ruang lingkup perusahaan namun tidak dibawah lindungan badan
hokum pemerintah suatu Negara letak perusahaan itu berada.
Contohnya
: perkumpulan para pekerja dan buruh perusahaan
Lingkungan
eksternal
A. Lingkungan
umum
1.
Lingkungan politik
Dalam
menyajikan pemasaran hasil produk ataupun jasa yang ada, keberhasilannya juga
bisa bergantung pada kondisi politik di suatu Negara dimana perusahaan itu
berada.
Contohnya
: di dalam suatu Negara demokrasi, pemerintah menetapkan harga eceran terendah
agar mampu melindungi para produsen.
2.
Lingkungan Social
Di
dalam lingkungan ini, yang memiliki pengaruh serta dapat menunjang terhadap
perkembangan bisnis adalah lingkunagn social kemasyarakatan serta
lembaga-lembaga social masyarakat yang ada dan berpengaruh di sekitarnya.
Contohnya
: ikut menyertakan tokoh masyarakat setempat dalam mengambil suatu kebijakan
bisnin, agar tidak terjadi konflik antar pemilik dan pengelola perusahaan
dengan lingungan masyarakat sekitar.
3.
Perekonomian
Sitem
perekonomian suatu Negara juga berpengaruh terhadap kelancaran serta
keberhasilan bisnis yang dijalankan. Karena, hal ini dapat meliputi organisasi
ekonomi yang ada, system perpajakan, pola konsumsi masyarakat, angkatan kerja,
tingkat produktivitas dan lain-lain. Oleh karena itu pemilik perusahaan harus
teliti dalam mengambil kebijakan perusahaan agar tidak merugikan perusahaan itu
sendiri.
Contohnya
: pembatasan usia bagi para pekerja agar mampu bekerja secara optimal di dalam
suatu perusahaan.
4.
Hukum
Hukum
dan peraturan perundang-undangan yang ada wajib ditaati karena hal ini juga
berpengaruh di dalam lingkungan bisnis suatu perusahaan. Ketika suatu
perusahaan bertentangan dengan system hokum atau perundang-undangan yang telah
diatur pemerintah, maka perusahaan itu akan sulit untuk berkembang atau bahkan
akan berhenti memproduksi barang maupun jasanya.
Contohnya
: membuat kebijakan perusahaan yang sesuai dengan norma-norma pancasila, dengan
cara memberikan hak/waktu untuk beribadah kepada para pekerja.
5.
Kebudayaan
Hal
ini bersinggungan dengan sejarah dari sitem masyarakat, pola pemikiran
masyarakat serta adat istiadat dan juga kebiasaan yang telah mereka anut sejak
lama.
Contohnya
: perusahaan/pabrik gula jatiroto, seringkali mengadakan upacara giling tebu
pertama. Hal ini dimaksdukan agar giling tebu berjalan lancar serta
menghasilkan produk yang maksimal sebagai kebiasaan yang telah dilakukan sejak
jaman kolonial.
6.
Teknologi
Dalam
era globalisasi saat ini, IPTEKS sangatlah berperan penting dalam ruang lingkup
bisnis suatu perusahaan. Dengan teknologi yang ada, produksi perusahaan bisa
semakin cepat dan optimal, teknologi ini ibarat katalis atau pemercepat suatu
kegiatan tanpa membutuhkan tenaga yang besar.
Contohnya
: pada penjajahan colonial, banyak pabrik gula yang menggunakan ternak seperti
sapid an kerbau untuk menarik rangkaian tebu, namun saat ini mereka beralih
menggunakan lokomotif dan truk untuk mengangkut tebu dari kebun ke perusahaan
hal ini terbukti lebih cepet dan efisien. Jika dahulu membutuhkan lebih dari 2
sapi untuk mengangkut 1 rangkaian tebu, saat ini ada lokomotif yang bisa menarik
lebih dari satu rangkaian, serta memakan waktu relative lebih singkat.
7.
Pendidikan dan pelatihan
Tingkat
pendidikan yang telah ditempuh oleh para pekerja perusahaan sangat berpengaruh
pada menejerial serta kemampuan perusahaaan itu untuk dapat terus berkembang.
Pendidikan formal maupun non formal juga memiliki pengaruh terhadap suatu
lingkunagn bisnis di perusahaan tertentu. Para pekerjanya dapat
diklasifikasikan menjadi :
a. Pekerja
terdidik
b. Pekerja
terlatih
c. Pekerja
terdidik dan terlatih
d. Pekerja
tak terdidik tapi terlatih
e. Pekerja
terdidik tapi tak terlatih
f. Pekerja
tidak terdidik dan tidak terlatih
a. Pekerja
terdidik
Dalam
hal ini, pekerja yang ingin bekerja di lingkungan bisnis suatu perusahaan harus
melalui pendidikan maksimal agar mendapatkan tempat yang sesuai dengan
pendidikan yang telah ditempuhnya.
Contohnya
: para menager yang harus menempuh pendidikan tinggi agar memiliki pengetahuan
serta kemampuan menyusun strategi yang dapat membawa perusahaan memperoleh laba
maksimal.
b. Pekerja
terlatih
Pekerja
dalam ruang lingkup ini, adalah pekerja yang memiliki keahlian khusus namun
memiliki tingkat pendidikan yang minim.
Contohnya
: sopir truk ekspedisi barang dan jasa. Mereka memiliki keahlian khusus sebagai
sopir, namun memiliki tingkat pendidikan yang tidak terlalu tinggi.
c. Pekerja
terdidik dan terlatih
Kemampuan
pekerjaan dalam hal ini ditentukan oleh skill dan juga ditunjang oleh tingkat
pendidikan yang ditempuhnya sebagai acuan dari skill yang telah dipelajari dan
didapatkan.
Contohnya
: pilot, pilot menempuh pendidikan formal dan juga menempuh pelatihan
penerbangan sebagai dasar yang dapat dijadikan acuan saat dia bekerja pada
lingkungan bisnis perusahaan.
d. Pekerja
tak terdidik tapi terlatih
Pekerja
ini adalah seorang angkatan kerja yang memiliki keahlian khusus namun tidak
melalui pendidikan formal.
Contohnya
: montir, tukang bangunan.
e. Pekerja terdidik tapi tak terlatih
Seseorang
yang telah menempuh pendidikan formal, namun tidak memiliki keahlian khusus.
Contohnya
: guru. Guru memperoleh ilmunya melalui pendidikan formal, bukan pelatihan
secara khusus dan spesifik.
f. Pekerja
tak terdidik dan tak terlatih
Pekerja
dalam golonagn ini adalah pekerja yang tidak memiliki kemampuan atau keahlian
khusus, serta mereka juga tidak menempuh pendidikan formal yang tinggi untuk
dapat mendapatkan suatu pekerjaan.
Contohnya
: buruh tani serta tukang becak.
8.
Demografi
Dalam
hal ini, natalitas, mortalitas, migrasi serta jumlah angkatan kerja yang
tersedia di dalam lingkungan masyarakat menjadi factor pendorong berkembangnya
suatu lingkup bisnis perusahaan. Jika perusahaan itu berada di daerah
terpencil, otomatis jumlah pekerja yang digunakan kecil. Selain itu juga,
migrasi atau perpindahan penduduk mempengaruhi jumlah angkatan kerja.
Contohnya
: penduduk di pulau jawa, melakukan transmigrasi ke pulau Kalimantan, otomatis,
di pulau Kalimantan, jumlah angkatan kerja meningkat. Namun, di daerah jawa,
daerah asal para masyarakat itu melakukan transmigrasi, perusahaan yang berada
di sana kekurangan pekerja. Akibatnya, grafik aktiva perusahaan menjadi turun.
B. Lingkungan
khusus
1.
Penyedia/supplier
Di
sini, penyedia bahan baku, tenaga kerja, alat produksi serta factor produksi
lainnya dilakukan oleh supplier. Oleh karena itu, perusahaan haruslah membina
hubungan baik serta memperluas jaringan supplier. Jika tidak, maka operasi
perusahaan itu akan sedikit terganggu.
Contohnya
: perusahaan membuka cabang di tempat lain, agar para suopplier mudah dalam
berkomunikasi ataupun sharing tentang masalah yang terjadi.
2.
Pelanggan/konsumen
Dalam
hal ini, pelanggan terbagi menjadi 2, baik pelanggan yang membeli barang/jasa
unruk dijual lagi, atau pelanggan yang membeli untuk dikonsumsi
sendiri/konsumen akhir. Jadi, cakupan pelanggan dalam hal ini adalah baik
pedagang besar serta pedagang pengecer.
Contohnya
: pelanggan yang membeli barang untuk dijual kembali, misalnya para penjual
batik. Mereka membeli barang dalam skala besar dari produsen untuk dijual lagi
pada para konsumen.
3.
Pesaing
Ruang
gerak pesaing dalam lingkungan bisnis suatu perusahaan adalah semua perusahaan
yang memproduksi barang sejenis maupun barang substitusi atau barang pengganti.
Suatu perusahaan harus dapat menggali celah agar mampu bertahan dengan cara
menghadirkan inovasi serta cirri khas yang ada pada barang ataupun jasa yang
telah mereka produksi. Atau bahkan, mengubah pola piker dari pesaing perusahaan
menjadi kesempatan untuk lebih berinovasi.
Contohnya
: persaingan pasar internasional antara system operasi iphone dan android yang
berbasis smartphone.
No comments:
Post a Comment