Monday, 21 April 2014

Pengertian proses produksi



Pengertian proses produksi

1.      Planning
Perencanaan ini mencakup semua rencana produksi baik dari output maupun inputnya. Perencanaan produksi lebih ditekankan pada produksi dari sebuah produk. Sehingga lebih banyak merecanakan bahan baku, tenaga kerja maupun mesin dan onderdil.
2.      Routing
Pola atau urutan dalam proses produksi harus dapat dilakukan secara efektif dan edisien agar dapat meminimalisisr segala kesalahan dalam proses produksi.
3.      Scheduling
Secheduling merupakan proses penentuan waktu suatu pekerjaan produksi, kapan proses produksi itu harus dimulai dan kapan juga harus selesai.
4.      Dispatching
Dispatching merupakan perintah untuk memulai pekerjaan, dengan adanya perintah ini proses produksi akan sesuai dengan routing dan scheduling.
5.      Follow up
Dengan adanya tindakan tindak lanjut atau follow up, diharapkan segala bentuk kemacetan proses produksi dapat dihindari.
6.      Bill of material
Bill of material adalah keseluruhan dartar lengkap kompoen untuk membuat suatu produk.
7.      Order pabrik
Perintah yang ditujukan pada pabrik untuk melakukan sesuatu, misalnya :
a.       Order untuk assembeling
b.      Order utnuk memmbuat komponen
c.       Order memproses kembali
d.      Order khusus/biasa
8.      Job lot shop
Job lot shop merupakan perusahaan yang melakukan produksi atas dasar pesanan.
9.      Mass productioan shop
Meass production shop adalah perusahaan yang beroperasi utnuk persediaan atapu pesanan. Ada maupun tidak ada pesanan, perusahaan ini tetap melakukan kegiatan produksinya.

Type proses produksi
1.      Continous processes
            Aliran bahan baku selalu tetap atau sama sampai dengan menjadi produk jadi.
2.      Intermettent processes
            Aliran bahan baku memiliki pola yang berubah sampai dengan menjadi produk akhir.

A.    Proses produksi utama
            Proses produksi utama merupakan proses produksi yang paling utama atau yang menjadi dasar atas pendirian perusahaan tersebut. Proses produksi utama, antara lain :
1.      Proses produksi terus  menerus
Proses pengolahan dari bahan baku sampai dengan barang jadi memiliki pola porses yang pasti. Sehingga pala perencanaan produksi menjadi sangat penting. Fokus pengendalian produksinya terletak pada stabilitas output tiap departement.
2.      Proses produksi terputus-putus
Untuk memproduksi sebuah produk, aktivitas tiap departemennya memiliki pola yang berbeda. Dalam proses semacan ini, scheduling menjadi penting dalam penyelesaian suatu produk.
3.      Proses produksi proses
Dalam membuat barang jadi, proses produksinya melalui proses pemecahan atau persenyawaan yang ditentukan oleh karakteristik bahan baku dan bahan penolong. Contohnya adalah proses penyulingan minyak mentah samapi dengan menjadi minyak siap pakai. Aliran bahan baku tidak dominan, karena setiap departemen memiliki nilai kepentingannya sendiri.
4.      Proses produksi proses yang sama
Pekerjaan dan urutan pekerjaan yang sama, namun hasil akhirnya yang berbeda. Terdapat beberapa departement produksi yang memiliki kesamaan proses untuk beberapa produk akhir. Departement yang memiliki kesamaan disebut juga sebagai posisisi kunci. Artinya, jika erdapat kemacetan di departement tersebut, maka perusahaan akan merasa kesulitan.
5.      Proses produksi proyek khusus
Semua aktivitas produksinya ditujukan pada suatu kegiatan khusus. Proses produksi khusus ini merupakan kegiatan produksi apabila output atau produk setelah selesai meka proses produksinya dapat diakhiiri. Proses aplikasi dari fungsi perencanaan, routing, scheduling, dispatching dan follow up menjadi sangat penting.
6.      Proses produksi industri berat
Proses produksinya memiliki aktivitas yang kompleks. Karena setiap kegiatan yang sangat kompleks, maka pengarahan terpadu dari masing-masing departement bagian sangatlah diperlukan.

B.     Proses produksi bukan utama
            Kegiatan produksi bukan utama merupakan penegmbangan perusahaan untuk masa yang akan datang, diantaranya adalah :
1.      Penelitian
Penelitian merupakan suatu kegiatan pengamatan secara mendalam terhadap produk yang dihasilkan yang pada akhirnya diharapkan dapat memberikan dampak positif dan daya guna yang lebih kepada para calon konsumennya.
2.      Model
Medel merupakan purnarupa produk sebelum dilepas secara resmi ke pasar. Diharapkan para calon konsumen yang telah melihat model dari produk tersebut semakin yakin untuk membeli. Biasanya model ini dipergunakan untuk test kualitas dan kegunaan. Serta terkadang juga ukuran model ini dapat lebih kecil atupun lebih besar dari produk aslinya.
3.      Prototype
Prototype adalah produk akhir yang menyerupai bentuk dan ukuran produk yang akan diproduksi secara massal oelh perusahaan yang bersangkutan. Fungsi dari prototype ini adalah untuk sarana evaluasi produk sebelum benar-benar dilepas ke pasar.
4.      Percobaan
Prosses produksi macam ini bersifat percobaan untuk kemudian digunakan sebagai proses produksi utama. Pada umumnya, proses ini akan dicarari semua kelebihan maupun semua kekurangan dari alat produksi yang akan dipakai selama proses produksi.
5.      Demonstrasi
Demonstrasi merupakan suatu aktivitas yang ditujuakan pada masyarakat luas sehingga seklilas, mereka dapat mengetahui proses produksi tersebut.

Berbagai macam pengawasan dalam proses produksi.
1.      Order control
Pada prinsipnya, pengawasan jenis ini merupakan tipe pengawasan agar prosuk yang diproduksi sesuai dengan order yang masuk. Sehingga jika ada kekeliruan dapat segera ditanggulangi dengan cepat. Tiap order yang ada akan diikuti dengan pedoman penyelesaian oder karena tiap order memiliki kebutuhan bahan baku yang berbeda.
2.      Flow control
Pengawasan jenis ini dititik beratkan pada arus produksi. Tingkat produksi yang stabil menjadi kucni utama dari flow control ini. Karena jika ada satu departement yang lengah, maka hal tersebut akan berdampak pada departemen lainnya yang akhirnya berdampak pada produk akhir.
Dalam flow control, persiapan dilaksanakan jauh sebelum proses produksi dilaksanakan. Setelah itu proses percobaan produksi, barulah pada akhirnya proses produksi yang sesungguhnya.
3.      Load control
Titik pengawasan produksi adalah pada beban yang harus dilaksanakan oleh departement yang ada terutama departement kunci. Perencanaan disusun sebelumnya. Namun perencanaan yang fixed baru disusun apabila ada order yang masuk. Sehingga perencanaan produksi dapat diketahui secara detail. Bahan baku dapat dikelompokkan ke bagian tertentu untuk memepermudah pengawasan.
4.      Special project control
Kegiatan produksinya dipecah menjadi beberapa bagian kecil atau sub bagian. Pengawasan ini merupakan bentuk khusus dari order control. Penyusunan perencanaan produk baik secara keseluruhan meupun secara sub bagian sangat menentukan keberhasilan dari proses produksi. Sakah satu metodenya adalah PERT(analisis network, critical path method program evaluation and review technique).
5.      Control by exeption
Proses pengawasan produksi berdasarkan terjadinya pengecualian dalam perusahaan atau kegiatan proses produksinya. Dasar penggunaan metode ini adalah dikarenakan kesamaan prose produksi dari hari ke hari. Pengawasan in dalah pengawasan dengan biaya yang paling murah, namun memiliki resiko penyimpangan yang besar. Perusahaan yang dibekali dengan mesin otoatis baik semi automatic ataupun full automatic pada umumnya menggunakan tipe pengawasan seperti ini. Karena mesin yang telah automatic akan memberikan sinyal-sinyal tertentu jikaalau terjadi kesalahan.

No comments:

Post a Comment