Monday, 21 April 2014

leverage operasi dan leverage financial/keuangan



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
            Perusahaan merupakan salah satu oragnisasi yang memiliki tujuan tertentu. Dengan adanya tujuan tersebut, tentu menjadikan citra tersendiri bagi perusahaan yang bersangkutan. Dalam lingkup ekonomi, perusahaan secara umum dibagi menjadi dua. Yakni, perusahaan yang berorientasikan profit atau keuntungan dan perusahaan yang berorientasikan non profit motif yang artinya perusahaan tersebut tidak ingin menjadikan keuntungan sebagai landasan akhir tujuan mereka.
            Baik perusahaan yang memiliki orientasi profit maupun juga yang berorientasikan non profit, sama-sama menanggung biaya untuk kelangsungan perusahaan tersebut. Perusahaan yang profit motif ini masih bisa diklasifikasikan lagi menjadi perusahaan yang memproduksi barang dan perusahaan yang hasil akhirnya berupa jasa.
            Dalam siklusnya, perusahaan yang memproduksi barang memiliki perhitungan biaya yang lebih rumit dibandingkan dengan perusahaan jasa. Perusahaan barang tentu akan menentukan jumlah persediaan bahan mentah, bahan dalam proses, dan juga persediaan barang jadi. Hal tersebut tidak akan terjadi di dalam perusahaan yang berkecipung dalam pemenuhan jasa sebagai dasar usahanya.
            Biaya-biaya yang terjadi dalam kegiatan perusahaan harus terekam secara terperinci. Artinya, harus ada perhitungan khusus yang dilakukan secara periodik. Hal ini berfungsi sebagai tolak ukur sehat atau tidak sehatnya perusahaan tersebut. Hasil analisis yang dilakukan, harus sesuai dengan aturan dan fungsi yang telah ditetapkan sebelumnya sehingga perusahaan dapat mengambil kebijakan yang dirasa paling tepat untuk menjadikan perusahaan tersebut lebih baik.
            Bagi perusahaan yang masih tergolong kecil, perhitungan biaya-biayanya tidaklah serumit perusahaan yang telah berkembang pesat ataupun perusahaan go public. Perusahaan kecil tidak akan memikirkan banyakya saham yang harus dikeluarkan. Perusahaan kecil ini dalam menutupi kebutuhan finansialnya, mungkin cukup dengan mengandalkan modal pemilik serta hutang.
            Lain halnya dengan perusahaan kecil, perusahaan besar tentu memiliki perhitungan yang kompleks. Terlebih lagi jika perusahaan tersebut telah menerbitkan saham yang artinya membuka pintu secara lebar kepada para investor yang tertarik menanamkan investasinya dalam perusahaan tersebut.
            Selain dengan mengandalkan modaldari saham, banyak dari perusahaan besar juga mengandalkan hutang sebagai salah satu pendanaan usaha mereka. Bak itu hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang.
            Banyak sekali risiko yang akan mucul dan harus dihadapi oeleh perusahaan. Salah satunya adalah jika taksiran nilai mata uang saat ini berbeda nilai mata uang yang telah jatuh tempo, tentu akan merugikan perusahaan. Biaya operasionalpun harus dibuat secara terperinci namun tetap efektif dan efisien.
            Operating leverage membantu perusahaan untuk dapat mengkalkulasi biaya-biaya operasi dalam peningkatan laba perusahaan. Sedangkan financial leverage membantu memperhitungkan biaya finansial perusahaan guna meningkatkan pendapatan per lembar saham.
            Baik operating leverage dan financial leverage sama-sama membantu perusahaan dalam meingkatkan nilai perusahaan tersebut serta membantu peningkatan perolehan keuntungan perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
            Berdasar atas latar belakang masalah, maka rumusan masalah yang diambil adalah :
1.      Apakah leverage itu?
2.      Apa pengertian dan fungsi dari operating leverage?
3.      Apa pengertian dan fungsi dari financial leverage?
4.      Apa yang dimaksud dengan combined leverage?
1.3 Tujuan dan Manfaat
            Setelah rumusan maslah selesai dibuat, diharapkan dapat menggali informasi dari pokok bahasan. Tujuan dan manfaat yang diperoleh antara lain yaitu :
1.      Mengetahui pengertian leverage
2.      Mengetahui pengertian dan fungsi dari operating leverage
3.      Mengetahui pengertian dan fungsi dari financial leverage
4.      Mengetahui Apa yang dimaksud dengan combined leverage



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Leverage
            leverage merupakan tingkat kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva atau modal yang  memiliki beban tetap (hutang dan atau saham ) dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan untuk memaksimalkan nilai perusahaan yang bersangkutan. Diharapkan setelah perusahaan menerapkan leverage ini, tingkat kekayaan perusahaan juga ikut meningkat. Permasalahan  leverage  akan selalu dihadapi oleh perusahaan. Karena, leverage selalu berurusan dengan biaya tetap operasi maupun biaya finansial. Biaya tetap operasi adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan karena mengadakan kegiatan investasi baik itu investasi perlengkapan, peralatan, ataupun juga investasi jangka panjang. biaya finansial adalah biaya yang wajib diperhitungkan oleh perusahaan akibat dari fungsi perusahaan dalam menjalankan pendanaan untuk kelangsungan perusahaan itu sendiri.
            Beban ataupun biaya tetap yang telah perusahaan hitung merupakan dampak yang harus menjadi tanggung jawab perusahaan karena telah melakukan fungsi finansial dan juga keputusan dalam mengatur laju keuangan perusahaan. Biaya tetap adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh aktivitas operasi perusahaan. Artinya, biaya tetap ini tidak ada kaitannya dengan penjualan perusahaan. Oleh karena itu, biaya ini menjadi risiko yang hasus ditanggung oleh perusahaan. Biaya tetap perusahaan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1.      Biaya tetap operasi
Merupakan biaya yang muncul akibat dari segala aktivitas operasional yang terjadi di dalam  perusahaan. Risiko yang muncul merupakan risiko operasional. Tiap tindakan ataupun keputusan operasional yang dibuat, memiliki risiko masing-masing yang berbeda proporsinya. Contoh dari biaya ini adalah sewa gudang, biaya pemeliharaan mesin dan peralatan, dan lain-lain sehubungan dengan aktivitas operasional perusahaan
2.      Biaya tetap keuangan
Adalah biaya tetap yang berasal dari perusahaan karena perusahaan menggunakan hutang sebagai sumber pendanaan untuk kelangsungan segala kegiatan perusahaan. Risiko yang ditimbulkan dari biaya ini disebut risiko keuangan.contohnya adalah biaya bunga
3.      Biaya tetap total
Adalah hasil kombinasi dari biaya tetap operasi dan keuangan. risiko bisnis atau risiko perusahaan, merupakan risiko yang harus dihadapi oleh perusahaan karena menggunakan biaya tetap total ini.
2.2 Operating Leverage
Di dalam kegiatan operasi perusahaan, semakin tinggi perusahaan menganggarkan biaya tetap operasional maka semakin tinggi pula risiko yang akan dihadapi. Jika biaya tetap memiliki nilai yang tinggi, kesalahan kecil di dalam tingkat penjualan dapat mempengaruhi jumlah pendapatan perusahaan. Karena dengan tingginya biaya tetap, maka tingkat nilai depresiasi dan juga amortisasi juga akan meningkat.
            Jadi, semakin tinggi nilai dari biaya tetap operasi sedangkan faktor-faktor lainnya adalah tetap. Maka, memberikan perubahan yang kecil di tingkat penjualan namun memberikan dampak besar pada tingkat pendapatan ROE (Return On Equity). Selain itu juga, perusahaan tentunya menginginkan kenaikan pendapatan EBIT ( Earnings Before Interest and Taxes).
            Untuk mengetahui dengan mudah biaya tetap operasi dari suatu perusahaan. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan operating breakeven. Operating breakeven ini muncul saat EBIT = 0 . dalam definisi breakeven pada kasus ini tidak meliputi biaya keuangan tetap.
EBIT = PQ – VQ – F = 0
EBIT= Eranings Before Interest An Taxes
P= price/harga
Q= quantity units of output/jumlah barang yang dihasilkan
V= variable cost per unit/biaya variabel per unit
F= fixed operating cost/biaya tetap operasi
            Dari persamaan tersebut, dapat ditentukan jumlah barang yang dihasilkan saat breakeven menggungakan persamaan
Qbe=
            Hasil penggunaan biaya operasi tetap terhadap laba sebelum bunga dan pajak disebut dengan Degree of Operating Leverage (DOL).
DOL PADA X =  
DOL pada X  =
DOL =
            Jika volume penjualan mengalami perubahan baik itu naik maupun turun sebesar x%, maka EBIT akan berubah sebesar x%. Jadi, DOL memberikan hasil dari volume penjualan terhadap laba operasinya.
            Untuk meningkatkan kemungkinan kenaikan ROE, dapat dilakukan dengan cara meningkatkan ekspansi dan juga ditribusi yang lebih menyeluruh. Dalam kasus yang lebih besar, biaya tetap operasi dipengaruhi oleh teknologi yang ada dan berkembang di lingkungan perusahaan. Misalnya, jaringan telekomunikasi, aset tetap baik itu kendaraan maupun perlengkapan lainnya yang menunjang kelangsungan kegiatan operasi perusahaan. Sebagai contoh, jika suatu perusahaan memiliki mode transportasi yang kurang memadai maka penyebaran barang pada konsumen akan terhambat. Namun, jika perusahaan memiliki alat transportasi yang cukup maka distribusi barang akan lacar. Akan tetapi, risiko yang timbul karena adanya alat transportasi yang semakin meningkat ini tentu risikonya juga akan meningkat. Oleh karena itulah, saat faktor lain tetap, nilai biaya tetap operasi meningkat. Maka, risiko perusahaan juga akan iktu meningkat.
            Konsep dari biaya tetap operasi ini dapat diterapkan baik dalam perusahaan kecil ataupun juga perusahaan besar. Karena fungsinya adalah mengontrol dan mengawasi tiap komponen biaya operasional perusahaan sehingga perusahaan mampu menigkatkan pendapatannya.
2.3 Financial Leverage
            Biaya tetap keuangan merupakan penggunaan biaya secara tetap baik itu berupa saham ataupun hutang yang digunakan untuk membangun struktur modal dari perusahaaan. Sama seperti halnya biaya tetap operasi yang menghasilkan risiko, biaya tetap keuangan ini juga menghasilkan risiko. Risiko keuangan muncul ketika perusahaan mengambil keputusan keuangan. Dalam sebuah konsep, para pemegang saham perusahaan akan menghadapi risiko yang lebih besar saat biaya tetap keuangan perusahaan memiliki nilai yang tinggi. Dengan begitu, penggunaan hutang sangat membantu dalam pembiayaan keuangan perusahaan, meski tidak menutup kemungkinan menimbilkan risiko lain. Saat perusahaan memutuskan mengambil hutang maka nilai saham para pemegam saham akan sedikit terjaga. Disisi lain adalah, risiko perusahaan dalam mengembalikan hutang itulah yang akan meningkat.
            Perubahan tingkat hutang suatu perusahaan juga akan memperngaruhi nilai darii EPS (Earnings Per Share) sejalan dengan berubahnya risiko yag ada.
Degree of Financial Leverage 
DFL pada X  =
                              
Yang dapat diformulasikan menjadi :
DFL pada X  =
DFL =

2.4 Combined Leverage
            Leverage kombinasi penerapan baik itu operating leverage maupun financial leverage untuk meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham biasa yang dilakukan oleh perusahaan. Degree of Combined Leverage merupakan jumlah rasio antara persentase perubahan EPS dengan persentase perubahan penjualan.
DCL = DOL x DFL
DCL = Degree of Combined Leverage
DOL = Degree of Operating Leverage
DFL = Degree of Financial Leverage
            Degree of Combined Leverage juga menghitung risiko perusahaan secara keseluruhan, baik risiko bisnis yang muncul akibat adanya biaya tetap operasi maupun risiko financial yang berasal dai biaya tetap keuangan. Apabila nilai dari perhitungan DCL tinggi, dapat diartikan risiko perusahaan secara keseluruhan juga tinggi. Sehingga kemungkinan investor untuk mendapatkan tingkat keuntungan meningkat.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1.      Leverage merupakan tingkat kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva atau modal yang  memiliki beban tetap (hutang dan atau saham ) dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan untuk memaksimalkan nilai perusahaan yang bersangkutan
2.      Operating leverage  berkaitan dengan hubungan penjualan dan laba sebelum bunga dan pajak (ebit)
3.      Financial leverage berkaiatan dengan hub antara laba sebelum bunga dan pajaka serta pendapatan persaham (earning per share)
4.      Total leverage berkaitan dengan hub anntara penjualan dan pendapatan per saham(erning per share)
5.      Peningkatan leverage meningkatkan probabilitas pengembalian dan risiko, sebaliknya penurunan leverage menghasilkan penurunan tingkat pengembalian dan risiko
3.2 Saran
1.      Untuk memaksimalkan penggunaan operating leverage dan financial leverage, perusahaan harus teliti dalam perhitungan yang terjadi didalamnya
2.      Estimasi atau perkiraan tentang nilai masa depan berdaraskan pengalaman, dapat menguragi risiko selisih yang besar antara kenyataan dan hasil perhitungan
3.      Karena setiap informasi itu dinamis, baik itu tentnag finansial ataupun juga tentnag sistem operasional. Maka, perusahaan juga harus mampu mengambil kebijakan secara cepat dan tepat demi menyesuaikan dengan kondisi yang ada.


DAFTAR PUSTAKA

Brigham and Ehrhardt. Financial Management: Theory and Practice 13e. South-Western Cengage Learning. USA
Brigham and Huston. 2009. Fundamental of financial management 12e. South-Western Cengage Learning. USA

No comments:

Post a Comment