Sunday, 13 October 2013

Menulis

Menulis.
menulis itu kalo kataku sih, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja,sesuka kita dong. Apalagi di zaman serba canggih sekarang ini. Menulis itu ngga hanya di buku, tapi juga di perangkat elektronik yang handal dan mumpuni. Dan karena menulis juga, aku terpesona pada seorang gadis. :D.
Ceritanya sih, sederhana, waktu lagi mencatat materi kuliah, mataku ini menjalar kemana-mana, dan akhirnya retinaku terfokus padanya, saat itu sih, dia sedanga nulis. Aku ngga tau dia nulis apa, tapi yang pasti dia lagi nulis. Jadi, ceritanya sih, aku curi-curi pandang gitu. Modus terselubung. :D
Ya begitulah, aku kira perhatianku hanya terbatas di waktu itu saja. Namun, tuhan memiliki rencana lain. Ternyata, dia mengarahkanku untuk lebih memperhatikan gadis itu. So, akupun berharap dapat berjumpa dengannya di lain kesempatan. Artinya, dapat sekelas di mata kuliah yang lain. Harapan demi harapan satu persatu mulai bermunculan. Sebenernya sih ngga nyangka aja, dari iseng2 nulis catetan terus ngeliat sekeliling kelas, akhirnya pandanganku jatuh padanya. Dan ceritanyapun terus berlanjut.
Waktu demi waktu bergulir dengan lembut dalam intonasi yang sama. Jujur aku masih belum mengenalnya, bahkan akupun tak tahu siapa nama gadis itu. Yang aku tahu adalah saat dia membalas tatapanku dengan tatapan tajamnya.
Ternyata eh ternyata, semakin hari, semakin sering pula intensitas ketemuan kita. Ya tapi itu tadi, aku ngga tau namanya, akupun juga malu yang mau kenalan. Ngga tau kenapa, dari dulu sih, aku emang malu-malu gitu, tapi kalo udah kenal mah, malah malu-maluin. :D .
Haha. Misterius bagiku, tapi aku tetap berusaha untuk mengenalnya.
Percobaan pertama.
hari itu tuh, hari apa ya... o iyya, hari sabtu, kuliah,men. Ya, bnyak dari temen-temenku kalo kuliah hari sabtu itu males dateng, tapi ya, aku juga gitu sih, kadang. :D. Namun, semua hal yang udah kita terima wajib disyukuri. Dan aku mencoba melakukan hal itu. Aku nikmatin aja kuliah di hari sabtu pagi itu. Apa salahnya kuliah di hari sabtu? Ngga ada bro,yang salah sih kita, ngapain juga milih jadwal di hari sabtu? Hahaha rasain, makanya kalo lagi KRS-an milih jadwal yang enak. Udahlah, aku bersyukur, disyukuri aja, have fun with that day.
Dateng ke kampus, kira-kira jam 8 pagi, suasana sepi menyelimuti parkiran, motor yang parkir bisa dihitung dengan kombinasi jari tangan dan kaki.  Masih belum banyak yang dateng, waktu itu. Ya udah, akhirnya, akupun berjalan santai, setapak demi setapak di atas paving itu. Nah, disela-sela duduk diluar ruang kuliah, ternyata dosen pengampu ngga dateng, akhirnya si mbak-mbak asisten dosennya yang ngasih pengumuan kepada temen-temen sekalas, bahwasanya jadwal berubah. Saat itu disepakati, ganti di hari kamis sore. Fixed.
Nah, disela-sela pembicaraan itu, akupun melihatnya. Wuaw. Subhanallah. Tergerak hati untuk sekedar tahu namanya. Udah semangat sih, tapi. Ehh,, dianya malah pulang duluan, waktu itu aku lagi nungguin antrian buat absen. Untuk saat itu, gagal. Gagal = coba lagi. :D

Percobaan kedua.
senin pagi. Cerah, asik deh pokoknya. Waktu itu, aku kebagian jadwal kuliah jam 6. Yaudahlah, nyantai-nyantai aja berangkat ke kampusnya. Sehabis subuhan, biasa lah, sembari mendengarkan lagi via earphone, aku menikmati hangatnya secangkir teh manis. Sampai akhirnya, mau tidak mau, harus berangkat ke kampus. Seperti biasa, tak bnyak yang datang. Perlahan-lahan aku meulai menuju ke ruang kuliah. Dan seperti biasa juga, memilih tempat agak kebelakang. Entah mengapa,untuk kuliah aku senang sekali memilih tempat yang agak ke belakang, beda kalo lagi naik bis. Kalo ngga di depan, ngga asik men. :D . nah, di senin pagi itu, untuk kesekiaan kalinnya, aku menatapnya secara diam-diam. :D. Sekali lagi aku berusaha untuk mengenalnya.
Tapi, lagi dan lagi gagal. Waktu itu, sehabis kuliah, aku masih minta soft copy materi kuliah di dosen pengampu, dia langsung lewat aja bareng ama temen-temenya. Ya, aku sempet menatapnya sih, waktu dia lewat di dekatku. Dann wusss..  ilang, men... yang membekas hanya senyumannya. Awesome, subhanallah . . . . :D
Percobaan ketiga.
entah hari apa, aku sedikit lupa. Kayaknya hari rabu, deh. Waktu itu, aku berjalan bersama salah satu teman terbaikku. Kebetulan punya jadwal kuliah yang sama, namun beda ruang dan mata kuliah. Jadi, ya, beranjak dari parkiran aja yang bareng, selepas itu. Nngga bareng lagi. Aku lihat wajahnya, tampak ceria sekali,
“wah, kok kayaknya kamu seneng banget bro, baru jadian ya???”
“phuh.!? Kok tau bro...?? hahahaha”
“iyya dong,saya kan peramal. Traktiran dong, ongkos jember-nganjuk aja PP”
“wahahahha, ngawur kamu bro...”
ya, sepintas pembicaraanku dengannya. Entah mengapa, tebakanku kali itu benar. Baru jadian.
“kamu sendiri gimana? Udah jadian?” dia membuka pembicaraan.
“alhamdulillah, masih belum bro, tenang aja bro...”
ya, seketika itu juga, aku bilang padanya
“tapi sebenernya ada sih, aku Cuma belum kenal aja sama dia, tuhan masih belum ngasih jalannya”
berjalan perlahan... dan untuk kesekian kalinya dia membuka bicara lagi.
“tunggu bentar ya, aku masih nunggu temen”
“hhallah,,, bilang aja pacarnya....”
“hahhaha iyasihh bro, jangan iri ya...”
“ngga llah, ngapain iri, jodoh udah ada yang ngatur bro.. :D”
sepuluh detik, semenit, dua menit berlalu... yang ditunggu-tunggu ternyata datengnya telat, ya mungkin masih dalam perjalanan, atau mungkin terjebak lampu merah. Jadi, membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tiba di kampus.
“nah, akhirnya... dateng juga. . . :D”
temenku ini seneng banget bisa ngeliat pacarnya dari kejauhan. Waktu itu sih, aku ngga memperhatikan dia. Pandangan kita saling bertolak belakang. Lantas, akupun bertanya,
“mana bro, pacarmu?? Hahaha”
seketika itu juga, aku membalikkan badan....
“iki bro, kenalin... namanya novita .... :D”
dengan bangganya dia mengenalkanku pada pacarnya. 1 kata saat itu. Subhanallah. Akupun berjabat tangan dengan novita.
“wah, handal, dijaga ya bro, ojo sampe lepas. Hahahah :D”
“okke boss..”
“eh, yoweslah, aku tak kuliah dulu, sampai jumpa lain kesempatan, bro.”
seketika itu juga, aku melangkahkan kaki meninggalkan mereka berdua.
Seketika itu juga, aku bersyukur. Akhirnya, aku kenal juga sama si cewek yang aku cerita di depan tadi. Gara-gara waktu itu, aku jadi sering memperhatikannya, dan sekarang, ngga ada tanda tanya lagi tentang siapa namanya dia.
Yap, benar sekali. Namanya novita. Pacarnya temenku.
So, ngga akan ada modus-modus lagi buat ngeliatain ataupun memperhatikannya. Dalam dadaku gembira, kadangkala sedih juga. Dia telah berpunya, dan tak kan mungkin menjadi milikku. Waktu itu sih, aku hanya bisa tersenyum. Oh god, begitu banyak skenariomu yang akupun sendiri ngga akan tahu gimana nanti akhirnya.
Aku sih, inget aapa pesen dosen. “jodoh itu ngga akan jauh dari lingkungan kita” . ada benernya juga sih, tuhan memberikan dan emngirimkan seseorang bagi kita untuk dapat mendampingi serta membimbing kita. Hahaha. Sekali lagi cerita yang unik dalam beberapa minggu. Dan, aku ngga penasaran lagi dengan namanya,karena hari itu aku sudah mengenalnya.
Tuhan juga udah mngabulkan permintaanku. Aku pengen tau namaanya dan dia menunkukkan jalannya untukku. So, ini bukan kisah yang berakhir galau. :P .
Yaudah sih, intinya ya, pasrah aja, tuhan itu maha baik kok. Iyyuus deh. Aku percaya, dia pasti akan mengirimkan salah seorang makhluk wanita terbaikknya untukku. So, doa’ku sederhana. Ya tuhan, jika jodohku jauh, mohon dekatkanlah, jika dia masih ‘buta’ akan diriku, mohon bukakanlah pintu hatinya,jika kita renggang, rekatkanlah, jika cinta diantara kita lemah, mohon kuatkanlah, dan jika dia yang terbaik untukku, mohon engkau jagakan cinta kasih diantara kami berdua. Aamiiin. :D

No comments:

Post a Comment